Indonesia yang memiliki iklim tropis berpotensi dalam mengembangkan peternakan lebah madu. Salah satu jenis kelompok lebah madu yang paling potensial untuk dikembangkan adalah kelompok lebah kelulut (meliponini),karena lebah kelulut mudah beradaptasi pada kawasan pemukiman. Meliponiari yang baru dikembangkan terletak di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman memiliki berbagai macam jenis tumbuhan bunga yang dapat menyediakan polen sebagai pakan lebah kelulut, serta dapat berfungsi sebagai habitat ideal untuk peternakan lebahkelulut. Penelitian inibetujuan untuk mengidentifikasi polen bunga di sekitar lokasi Meliponiari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman sebagai bahan referensi serta mengetahui spektrum dan karakteristik polen. Metode yang digunakan ialah pengamatan langsung menggunakan mikroskop dan menganalisis secara manual menggunakan mikroskop. Butir polen dari sampel dihitung untuk mengetahui jenis pakan dominan yang diambil lebah kelulut. Hasil penelitian menemukan 42 jenis tumbuhan di sekitar Meliponiari Fakultas Kehutanan UniversitasMulawarman, 17 jenis tumbuhan di antaranya menjadi tumbuhan pakan dari 3 jenis lebah kelulut. Spektrum pakan ketiga jenis lebah bersifat Polyfag serta termasuk jenis Predominant dan masuk dalam kategori monofloral. Ketiga jenis lebah kelulut memiliki preferensi karakteristik unit, bentuk, dan aperture polen yang sama yaitu monad, prolate spheroidal, dan inaparture. Sedangkan preferensi karakteristik yang berbeda mencakup ukuran dan ornamensi polen, dimana Heterotrigona itama cenderung mengambil polen dengan ukuran besar dengan bentuk ornamensi scabrate sedangkan Tetragonula fuscobalteata dan Tetragonula testaceitarcis cenderung mengambil polen berukuran kecil dengan ornamensi psilate. Perbedaan preferensi karakteristik ini diakibatkan perbedaan ukuran tubuh lebah kelulut dimana H. itama memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan T. fuscobalteata dan T. testaceitarcis, hal ini tidak lepas kaitannya dengan daya angkut seekor lebah dalam membawa polen kembali ke sarangnya.Penelitian ini dapat dipergunakan untuk menciptakan keseimbangan pakan dalam manajemen koloni untuk mengoptimalkan produktivitas usaha lebah kelulut bagi para peternak