Higiene sanitasi tempat pengolahan pangan sangat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri yang akan merusak pada kualitas makanan. Oleh karena itu, beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya tempat pengolahan makan, fasilitas sanitasi, peralatan makan, dan penjamah makanan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah angka kuman alat makan dan hubungan higiene sanitasi dengan angka kuman alat makan di Rumah Makan Tipe A1 Jalan Pramuka Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Sampel penelitian 14 rumah makan menggunakan piring berbahan kaca siap pakai. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Objek penelitian meliputi penilaian observasi tempat pengolahan pangan, personal higiene dan uji usap alat makan (pemeriksaan angka kuman). Analisis data menggunakan uji Chi square dan uji Fisher’s exact test CI 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pemeriksaan angka kuman alat makan 64,3% dalam kategori memenuhi syarat. Hasil analisis uji Fisher’s Exact Test didapatkan adanya hubungan antara higiene sanitasi tempat pengolahan pangan dengan jumlah angka kuman pada alat makan p value= (0,003). Dari hasil uji Chi square didapatkan tidak adanya hubungan antara personal higiene dengan jumlah angka kuman pada alat makan (P value=0,163). Ada hubungan antara higiene sanitasi tempat pengolahan pangan dengan angka kuman alat makan, dan tidak ada hubungan antara personal higiene dengan angka kuman alat makan. Hal ini, diharapkan kepada pengelola atau pemilik rumah makan yang fasilitas higiene sanitasi belum memenuhi syarat untuk meningkatkan fasilitas sarana seperti tempat sampah keadaan tertutup. Serta, penjamah makanan dapat meningkatkan praktik yang baik agar tidak terjadi kontaminasi terhadap makanan maupun peralatan makan.