Pada penelitian ini, penulis mengangkat tema persepsi masyarakat tentang kesehatan lingkungan sekitar Loktuan dan Guntung yang terkait dengan dampak limbah industri, khususnya limbah amonia yang dihasilkan oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur. Perusahaan tersebut terletak di wilayah pemukiman Guntung dan Loktuan, yang berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Kegiatan pabrik menghasilkan bau limbah amonia yang tercemar, yang berdampak negatif terhadap kualitas udara di sekitar lokasi tersebut. Dampak pencemaran udara ini kemudian mempengaruhi kesehatan lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi masyarakat mengenai dampak limbah industri terhadap kesehatan lingkungan di Loktuan dan Guntung. Hal ini penting untuk memahami sejauh mana kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang dampak-dampak ini, serta bagaimana persepsi mereka terhadap tanggung jawab perusahaan dalam menjaga kesehatan lingkungan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi selama periode 2-3 minggu. Observasi dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai persepsi masyarakat terhadap masalah kesehatan lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri di Loktuan dan Guntung. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan wawancara yang mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Sebanyak 11 informan yang terdiri dari 7 informan yang tinggal di sekitar pabrik dan berbatasan langsung dengan pabrik, serta 4 informan yang secara langsung merasakan dampak industri berupa bau amonia, diwawancarai untuk mendapatkan pandangan mereka terhadap kesehatan lingkungan. Penelitian ini menggambarkan persepsi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan di sekitar Loktuan dan Guntung yang dipengaruhi oleh limbah industri. Temuan pertama menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang limbah amonia bervariasi tergantung pada sumber informasi yang diperoleh, seperti perusahaan, puskesmas, dan sosial media. Namun, informasi yang diberikan hanya sebatas cara penanganan limbah amonia dan dampak yang dirasakan oleh masyarakat. Detail mengenai bahaya limbah amonia terhadap kesehatan masih kurang terungkap. Temuan kedua menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi terhadap tingkat pencemaran udara yang berbeda, yaitu rendah dan tinggi. Pada tingkat udara yang rendah, masyarakat tidak mengeluhkan adanya bau limbah amonia, sedangkan pada tingkat udara yang tinggi, mereka merasakan keluhan terkait dengan bau tersebut yang berdampak pada kesehatan. Temuan ketiga mengungkapkan persepsi masyarakat terhadap tanggung jawab perusahaan. Tanggung jawab yang diberikan meliputi bidang sosial, ekonomi, dan kesehatan. Dalam bidang sosial dan ekonomi sudah baik dan berkembang. Namun, dalam bidang kesehatan, tanggung jawab perusahaan masih minim.Berdasarkan analisis dan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai dampak limbah industri masih sangat minim dan belum optimal. Masyarakat cenderung menolak adanya pencemaran udara akibat limbah amonia karena menyadari bahwa hal ini berpengaruh pada perubahan kesehatan mereka. Namun, persepsi terhadap tanggung jawab perusahaan dalam bidang sosial dan ekonomi cukup baik dan optimal, namun tidak demikian dalam bidang kesehatan. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai dampak limbah industri terhadap kesehatan lingkungan. Selain itu, perusahaan juga perlu meningkatkan tanggung jawabnya dalam menjaga kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.