Pengelolaan hutan yang dilakukan masyarakat pada dasarnya berkaitan dengan pemanfaatan hutan sebagai sumberdaya alam dalam suatu ekosistem, sehingga perlu memperhatikan setiap aspek dalam unsur-unsur pengelolaan hutan yaitu perencanaan dan pelaksanaan agar masyarakat dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya tanpa mengganggu kelestarian hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rencana dan pelaksanaan program dalam rangka perlindungan Hutan Desa Salimbatu serta kendala-kendala yang dihadapinya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitati. Responden tertulis adalah Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD), Kepala Desa Salimbatu, dan 4 anggota Kelompok Tani Hutan. Dalam pengelolaan Hutan Desa LPHD telah membentuk anggota Kelompok Tani Hutan yang berjumlah 4 kelompok yaitu KTH Silvofishery, KTH Hasil Hutan Bukan Kayu, KTH Pengelola Hutan Produksi Lestari, dan KTH Jasa Lingkungan. Sedangkan untuk pelaksanaannya sudah ada yang terlaksana seperti KTH Silvofishery yang menghasilkan petis dari hasil tangkapan udang, KTH HHBK yang sudah menghasilkan madu kelulut dan olahan sirup dari buah pelado, dan KTH Jasa Lingkungan yaitu ekowisata dan juga masih ada yang belum terlaksanakan yaitu KTH PHPL karena masih harus disesuaikan dengan kondisi Hutan Desa Salimbatu. Kendala utama yang paling mendominasi adalah permodalan atau dana dan minimnya ilmu pengetahuan yang dimiliki para anggota Kelompok Tani Hutan. Selain itu, buruknya akses jalan dari Kecamatan Tanjung Palas menuju Desa Salimbatu. Satu-satunya akses mudah untuk menjangkau hanya melalui jalur transportasi air. Selain jalan, beberapa jembatan juga dalam kondisi darurat. Aksesibilitas ke lokasi Hutan Desa dari Desa Salimbatu hanya bisa ditempuh melalui transportasi air dengan jarak 3 km dan waktu tempuh 15 menit. Oleh sebab itu, Masyarakat berharap ada kepedulian pemerintah untuk memperhatikan perbaikannya.