Digital Desa (Digides) merupakan aplikasi khusus untuk institusi pemerintahan desa dan dapat diakses secara mandiri oleh masyarakat tanpa perlu datang ke kantor desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penerapan inovasi pelayanan publik berbasis Aplikasi Digital Desa (Digides) di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian berdasarkan hasil kajian dan riset dari Harvard JFK School Of Government elemen sukses pengembangan e-governmnet yaitu support, capacity, dan value serta faktor penghambat dari penerapan inovasi pelayanan publik berbasis aplikasi Digital Desa (Digides) di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa penerapan inovasi pelayanan publik berbasis aplikasi Digides di Desa Loa Duri Ilir yaitu dari indikator support/dukungan sudah terlihat dukungan penuh dari Kepala Desa Loa Duri Ilir dan dukungan suprastruktur dari pemerintah pusat hingga daerah, dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah Desa Loa Duri Ilir. Dari indikator capacity/kapasitas yaitu sumberdaya manusia yang mengelola aplikasi Digides untuk menjalankan aplikasi tersebut harus ditingkatkan melalui pelatihanpelatihan selanjutnya sumberdaya infrakstruktur telekomunikasi di Desa Loa Duri Ilir sudah memadai terlihat dari jumlah komputer, laptop, printer, Wi-Fi, dan jaringan internet yang lancar, dan ketersediaan sumberdaya finansial dan konsistensi anggaran mengenai dukungan pemerintah untuk penerapan aplikasi Digides di Desa Loa Duri Ilir ini sudah terlihat dari di anggarkannya melalui APBDes dan ADD (Alokasi Dana Desa). Selanjutnya indikator value/nilai yaitu manfaat yang didapatkan yakni hemat biaya, waktu dan tenaga. Untuk faktor penghambat belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur jelas. Terbatasnya sumberdaya manusia dibidang teknis aplikasi Digides dalam menguasai sistem aplikasi Digides sehingga sewaktu-waktu dapat menghambat, serta kurangnya sosialisasi aplikasi Digides kepada masyarakat, masih seringnya terjadi pemadaman listrik, serta gangguan sistem dari pusat/Provaider Digides.