Analisis spasial adalah analisis yang mempertimbangkan lokasi dan jarak suatu objek dalam data penelitian. Indeks Moran merupakan salah satu metode spasial yang digunakan untuk menganalisis autokorelasi spasial secara global. Selanjutnya, terdapat metode Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA) yang digunakan untuk menganalisis autokorelasi spasial secara lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi spasial, mengetahui pola persebaran kasus malaria, serta mengetahui tingkat kerawanan wilayah yang berpotensi mengalami peningkatan kejadian malaria di Pulau Kalimantan berdasarkan kabupaten/kota Tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indeks Moran secara global, tidak terdapat autokorelasi spasial pada jumlah kasus malaria di Pulau Kalimantan Tahun 2022. Jenis pola spasial persebaran kasus malaria di Pulau Kalimantan adalah pola mengelompok yang ditunjukkan dengan adanya pengelompokan kasus malaria di setiap kabupaten/kota di Pulau Kalimantan. Sementara itu, hasil autokorelasi spasial menggunakan LISA menunjukkan bahwa secara lokal terdapat autokorelasi spasial di beberapa kabupaten/kota di Pulau Kalimantan. Metode Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic digunakan untuk mengidentifikasi wilayah rawan berpotensi terjadi peningkatan kejadian malaria. Hasil penelitian diperoleh Kabupaten/Kota yang termasuk ke dalam kategori rawan peningkatan kejadian malaria adalah Kabupaten Pulang Pisau, Murung Raya, Penajam Paser Utara, Barito Timur, Paser dan Kota Palangkaraya.