APLIKASI BIOIMUN® DAN TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta) FERMENTASI DALAM FORMULASI PAKAN IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GERIPENUS) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN, IMUNITAS DAN PRODUKSI
Tepung singkong (M. esculenta) fermentasi memiliki kandungan protein lebih tinggi dari tepung singkong tanpa fermentasi, sumber bahan baku yang tinggi di Indonesia dapat menggunakan tepung singkong fermentasi ini sebagai bahan baku pakan yang murah. Tujuan Penelitian untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung singkong fermentasi sebagai substitusi tepung jagung dalam pakan ikan lele terhadap performa pertumbuhan, imunitas, dan peningkatan produksi ikan lele. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan. Bobot ikan rata-rata yang digunakan 10 g, panjang 10 cm dan menggunakan akuarium berukuran 60x40x40 cm untuk pemeliharaan dengan kepadatan 10 ekor/akuarium. Penelitian dilakukan selama 60 hari dengan pengamatan setiap 14 hari. Dalam formulasi pakan ikan lele ini tepung jagung dikurangi penggunaannya dan disubstitusi dengan tepung singkong fermentasi. Adapun formulasi yang digunakan berupa rasio komposisi tepung jagung dan tepung singkong, P1(0/200), P2 (100/100), P3 (75/125), P4 (50/150), P5 (25/175) dan P6 (pellet komersial). Formulasi tersebut seluruhnya ditambah Bioimun® sebanyak 20 mL/kg dari ekstrak terung asam dan lempuyang. Pemberian pakan tiga kali dengan prosentase 5%. Parameter yang diamati berupa uji kualitas pellet : daya apung, palabilitas, cemaran logam berat, total mikroba, proksimat dan fitokimia pakan. Parameter pertumbuhan diantaranya SGR, pertumbuhan panjang mutlak dan bobot mutlak. Uji imunitas meliputi : hematokrit, total eritrosit, leukosit dan aktifitas fagositosis. Produksi pakan meliputi total produksi dan estimasi biaya. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan berat terbaik pada perlakuan 3 (P3). Pertumbuhan berat mutlak tertinggi P3 sebesar 132,67 ± 8,33 g. Pertumbuhan panjang mutlak pada P1, P3, P4 dan P5 lebih baik dengan kisaran 2,97 - 3,63 cm. Pengujian sistem imunitas sesuai hasil uji fitokimia menunjukkan hasil positif alkanoid. Tingkat kelangsungan hidup (SR) sesuai analisis sidik ragam (ANOVA) tingkat kelangsungan hidup berpengaruh tidak nyata (P>0,05) 93,00 – 100,00%. Nilai konversi pakan pada P3 sebesar 5,35 ± 0,23. Hasil uji kadar hematokrit dan total eritrosit dengan nilai baik, total leukosit meningkat daripada (P6). Hasil uji proksimat : kadar protein, kadar lemak, karbohidrat, serat kasar, kadar air dan kadar abu masih sesuai dengan standar. Total bakteri dalam kisaran normal. Uji cemaran logam berat yakni kadar besi, logam tembaga dan kadar timbal tidak berbahaya bagi kehidupan ikan lele. Pengukuran suhu, DO, pH dan ammonia dalam kondisi normal. Analisis ekonomi P1 - P5 lebih murah daripada (P6). Kesimpulan: tepung singkong fermentasi dapat digunakan sebagai pengganti jagung dengan penambahan Bioimun® dapat digunakan sebagai pakan ikan lele, dengan mengurangi tepung jagung menjadi 75 g diganti dengan tepung singkong fermentasi 125 g.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | APLIKASI BIOIMUN® DAN TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta) FERMENTASI DALAM FORMULASI PAKAN IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GERIPENUS) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN, IMUNITAS DAN PRODUKSI |
---|---|
Pengarang | Supadmi Asih - Personal Name |
No. Panggil | TESIS SUP a 2023 |
Subyek | produksi Pertumbuhan Fermentasi bioimun Lele Sangkuriang Imunitas TEPUNG SINGKONG |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan |
Jurusan | Magister Ilmu Perikanan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY