Asam asetat biasa dikenal dengan asam cuka. Produk asam asetat ini digunakan dalam industri purified terepthalic acid (PTA), industri etil asetat, tekstil, benang karet dan produksi berbagai bahan kimia. Menghadapi peningkatan kebutuhan asam asetat dalam negeri perlu dirancang pabrik asam asetat dari metanol dan karbon monoksida dengan proses monsanto kapasitas 75.000 ton/tahun. Rencana pembangunan Pabrik asam asetat berada di kawasan industri Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Proses ini terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap reaksi dengan menggunakan reaktor pada suhu 70°C dan tahap pemisahan dan pemurnian sehingga dihasilkan produk asam asetat dengan kemurnian 99,8%. Guna memproduksi asam asetat sebanyak 75.000 ton/tahun, dibutuhkan bahan baku metanol dan karbon monoksida sebanyak 52.375 ton/tahun. Utilitas air yang dibutuhkan sebesar 207.630 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 7.435 kW. Pabrik ini memerlukan investasi modal tetap (fixed capital investment) sejumlah Rp. 312 Miliar dan investasi modal kerja (working capital investment) sejumlah Rp. 36 Miliar. Sebelum pajak, periode pengembalian investasi (POT) pabrik ini adalah 2,8 tahun dan setelah pajak 3,4 tahun. Titik impas (BEP) pabrik mencapai 39,94% pada kapasitas 29.955 ton/tahun dengan titik nonprofitabilitas (SDP) sebesar 26,47% pada kapasitas 19.851 ton/tahun. Tingkat pengembalian investasi (IRR) adalah 28,18%. Dari hasil perhitungan ekonomi diatas, maka pabrik ini layak dikaji ulang.