Pengembangan pangan fungsional pada saat ini semakin banyak, salah satu yang dikembangkan adalah pisang. Pemanfaatan buah pisang menjadi tepung pisang merupakan alternatif untuk memperpanjang daya simpan buah pisang yaitu dengan cara mengolah menjadi berbagai jenis produk. Hal itu terjadi karena kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang mengandung komponen aktif cukup tinggi terutama untuk kesehatan. Pisang merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan pati cukup tinggi. Pati merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang jumlahnya cukup banyak dalam suatu bahan pangan. Pati resisten merupakan komponen pati yang tidak dapat terhidrolisis oleh enzim pencernaan manusia dan dikatagorikan ke dalam serat pangan. Tingkat resistensi pati dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti struktur fisik, derajat gelatinisasi, serta kandungan amilosa dan amilopektin, rendemen pati dan kadar pati resisten dari beberapa jenis pisang terhadap enzim alfa amilase dan amiloglukosidase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan kadar pati resisten tepung pisang talas, pisang kepok dan pisang cavendish Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 3 taraf perlakuan dan masing-masing taraf diulang sebanyak 6 kali ulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan sidik ragam dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf alfa 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pati resistan tepung pisang kepok (TPK), talas (TPT) dan Cavendish (TPC) berbeda nyata (p