Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Karang Mumus memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Peran DAS mencakup aspek pertanian, industri, kebutuhan pemukiman, dan sebagainya. Kondisi DAS Karang Mumus sangat dipengaruhi oleh tingginya curah hujan yang berpotensi terhadap sumber daya air dan risiko bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran curah hujan pada Sub DAS Karang Mumus dengan menggunakan interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW) dan peta Ishoyet dengan data curah hujan dari 7 stasiun pengamatan yaitu Stasiun Pampang, Sempaja, Sungai Siring, Tanah Merah, Karang Paci, Rapak Makmur, dan Rawa Makmur. Data curah hujan tahun 2001-2020 kemudian dianalisis dalam periode 5 tahun. Hasil menunjukkan variasi spasial pada curah hujan di Sub DAS Karang Mumus. Curah hujan dengan intensitas 1.000-3.000 mm/tahun. termasuk dalam intensitas kategori “Sedang”. Tingkat curah hujan tertinggi tercatat dengan intensitas 2.500-3.000 mm/tahun pada periode tahun 2006- 2010 dengan luasan 8,73 km². Perubahan persebaran curah hujan dengan intensitas 1.500-2.000 mm/tahun di Sub DAS Karang Mumus pada tahun 2001-2005 memiliki luas 168,56 km², namun hingga tahun 2016-2020 luasan area ini meningkat menjadi 245,02 km². Persebaran spasial temporal curah hujan tahun 2001-2020 semakin meningkat intensitas pada hulu Sungai Karang Mumus.