Surfaktan merupakan senyawa kimia yang mengurangi tegangan permukaan, penting dalam berbagai industri seperti deterjen, kosmetik, pembersih, dan Enhanced Oil Recovery (EOR). Metil Ester Sulfonat (MES), surfaktan anionik ramah lingkungan, diproduksi melalui sulfonasi, melibatkan reaksi antara Metil Ester (ME) dari Transesterifikasi Crude Palm Oil (CPO) dan Sulfur Trioksida (SO3) dari Sulfur. Untuk memenuhi kebutuhan MES dalam negeri, direncanakan pabrik MES dari CPO dan Sulfur dengan kapasitas sulfonasi 28.000 ton/tahun di Muara Ancalong, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Indonesia. Prosesnya melibatkan tiga tahap: persiapan bahan baku, reaksi menggunakan reaktor pada suhu 75°C, dan pemisahan, menghasilkan MES dengan kemurnian 91%. Produksi 28.000 ton/tahun MES memerlukan bahan baku metil ester sebanyak 22.785 ton/tahun dan sulfur sebanyak 3.343 ton/tahun, serta kebutuhan utilitas air sebanyak 443,32 m3 /hari dan listrik sebesar 302,50 kW.
Pabrik ini memerlukan investasi modal tetap sebesar Rp. 1,1 trilliun dan investasi modal kerja sebesar Rp. 457 miliar Sebelum pajak, periode pengembalian investasi (POT) adalah 1,5 tahun, setelah pajak 1,9 tahun. Titik impas (BEP) pabrik adalah 29,95% pada kapasitas 8.386 ton/tahun, dengan titik non-profitabilitas (SDP) sebesar 11,08% pada kapasitas 3.101 ton/tahun. Tingkat pengembalian investasi (IRR) adalah 23,84%. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik ini layak dikaji ulang dan dipertimbangkan untuk didirikan.