Pada akhir tahun 2021, unggahan seruan aksi mengenai kinerja Wapres RI oleh BEM KM Unmul menjadi perbincangan hangat khususnya di kalangan mahasiswa Universitas Mulawarman, hal tersebut menghasilkan pemberitaan bahwa hal tersebut termasuk dalam pencemaran nama baik dan mendapatkan banyak komentar negatif serta menjadikan situasi krisis bagi organisasi ini.
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen krisis yang digunakan oleh BEM KM Unmul 2021 dalam menangani permasalahan pencemaran nama baik terhadap Wapres RI. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara serta dokumentasi kemudian penelitian ini menggunakan Situational Crisis Communication Theory (SCCT), dan dianalisis menggunakan turunan dari SCCT yaitu tujuh elemen krisis. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa saat terjadinya krisis respons yang dilakukan oleh BEM KM Unmul 2021 termasuk ke dalam strategi diminish untuk mengurangi dampak negatif atas terjadinya krisis. Penanganan yang dilakukan berupa pencerdasan terhadap internal BEM KM Unmul, pencerdasan ke masyarakat melalui postingan kajian aksi, mengunggah press release, bekerja sama dengan LBH Unmul, memanfaatkan media online, serta mendapatkan banyak dukungan dari pihak eksternal sehingga hal tersebut mendukung keberhasilan proses manajemen krisis. Namun, akan menjadi lebih baik jika BEM KM Unmul memanfaatkan seluruh media online yang dimiliki untuk menyebarkan informasi dan apabila terjadi krisis serupa dikemudian hari, BEM KM Unmul dapat mempertahankan serta menetapkan strategi yang sudah dilakukan untuk menangani krisis.