Ayu Safitri, Inovasi Pelayanan Program Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) Berbasis Andro di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang di bawah bimbingan bapak Dr. Enos Paselle, M.AP selaku pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis tingkat keberhasilan pada pelaksanaan inovasi pelayanan program kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) berbasis andro di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan fokus penelitian tingkat keberhasilan inovasi pelayanan program KUSUKA dengan sub fokus karakteristik inovasi (Relative advantage, Compability, Complexity, Trialability, Observability). Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Koordinator Perikanan Kota Bontang, Staf Bidang Perikanan Tangkap (Validator Daerah), dan Masyarakat yang pengguna KUSUKA di Kota Bontang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi Pustaka. Dengan menggunakan analisis data model interaktif oleh Miles, Huberman dan Saldana. Hasil dari penelitian yang di dapatkan oleh penulis menunjukan bahwa inovasi pelayanan program KUSUKA di Kota Bontang secara umum dapat dikatakan masih belum sepenuhnya berhasil walaupun masyarakat sudah mengenal dan memiliki KUSUKA dan pemerintah pelaksana yang melakukan penyuluhan secara door to door kepada masyarakat dan tidak perlu repot-repot untuk mendatangi kantor sekaya maritim atau DKP3 untuk memiliki KUSUKA. Namun, dalam pelaksanaannya di Kota Bontang, masih ditemukan beberapa masalah dan kerumitan-kerumitan seperti kurangnya informasi tentang KUSUKA yang menyebabkan pihak pelaksana masih kekurangan materi dalam menjalankan sosialisasi, kurang telitinya masyarakat dalam mengumpulkan berkas, sosialisasi yang belum merata sehingga masyarakat mengaku tidak semua mengetahui tentang fungsi dan pembeda KUSUKA dengan kartu identitas sebelumnya, kartu fisik KUSUKA yang belum dimiliki masyarakat dan sementara masih menggukan eKUSUKA serta seperti alur SOP KUSUKA yang kurang pemberitahuan membuat masyarakat masih merasa kebingungan dalam pelayanan yang diberikan.