Tanah yang mendominasi Kalimantan Timur ialah tanah ber ordo Ultisol yang memiliki tingkat kesuburan rendah. Pemanfaatan Ultisol sebagai media tanam dihadapkan pada kendala antara lain yaitu pH masam, kandungan Al-dd yang tinggi dan P-tersedia rendah, struktur tanah yang kurang baik dan kandungan organik yang rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas Ultisol diantaranya melalui penggunaan pembenah tanah (amelioran). Penggunaan kompos eceng gondok (KEG) dan penggunaan abu terbang batubara (ATB) dapat di pertimbangkan karena mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kesuburan Ultisol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran KEG dan ATB terhadap pH, Al-dd, dan P-tersedia serta waktu inkubasi yang tepat pada Ultisol. Tanah Ultisol yang digunakan sebagai media penelitian diambil dari penelitian Martina (2022). Di Desa Bendang Raya, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengambilan bahan KEG dari Kota Samarinda, dan bahan ATB berasal dari PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan 16 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga 48 unit penelitian. Tanah Ultisol sebagai media penelitian setelah diberi perlakuan ATB dan KEG di inkubasi selama 12 minggu. Pengambilan sampel tanah untuk dianalisis dilakukan tiap 3 minggu sekali. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Analisis pH menggunakan metode elektroda, analisis Al-dd menggunakan metode ekstraktan elektroda KCl dan metode Ptersedia menggunakan Bray I. Data dari hasil uji laboratorium dibahas secara deskriptif dengan membandingkan berdasarkan kriteria penilaian hasil analisis tanah dari Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor 2009.
KEG dan ATB yang diberikan pada tanah dengan 16 perlakuan yang berbeda dapat berperan terhadap pH, Al-dd dan P-tersedia pada tanah. Perlakuan terbaik dalam meningkatkan pH adalah Perlakuan P13 yaitu kombinasi pemberian dengan dosis 10 t KEG ha-1 + 80 t ATB ha-1. Semua perlakuan yang diberikan dapat menurunkan Al-dd pada tanah, namun yang paling tepat adalah pelakuan kombinasi 10 t KEG ha-1 + 80 t ATB ha-1. Peningkatan nilai P-tersedia pada tanah yang diberikan perlakuan 40 t KEG ha-1. Waktu atau masa inkubasi tanah yang telah diberikan KEG dan ATB pada 16 perlakuan yang berbeda berperan terhadap kemasaman tanah, Al-dd dan tersedia pada tanah. Masa inkubasi terbaik untuk meningkatkan pH adalah 6 minggu, sedangkan masa inkubasi terbaik untuk menurunkan kandungan Al-dd pada tanah cukup 3 minggu, hal ini juga berlaku untuk meningkatkan P-tersedia pada tanah.