Program Kemitraan Kehutanan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan penduduk setempat dan memberi mereka akses ke sistem hukum melalui pengelolaan hutan bersama. Kemitraan Kehutanan adalah salah satu proyek kerjasama yang digunakan pengelola hutan dan masyarakat untuk mengembangkan dan menggunakan sumber daya hutan untuk tujuan ekonomi. Terdapat 2 Kelompok Tani Hutan (KTH) di areal PT. Multi Kusuma Cemerlang yaitu, Kelompok Tani Hutan Lendung Mading Lestari dan Kelompok Tani Hutan Meratak Jaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui program Kemitraan Kehutanan, pelaksanaan program Kemitraan Kehutanan, dan kendala-kendala yang dihadapi. Penelitian ini berlokasi di PT. Multi Kusuma Cemerlang, Jalan Poros Wahau KM 125 Desa Tepian Langsat Kecamatan Bengalon. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022 sampai dengan Oktober 2022. Terdapat 18 responden yaitu Kelompok Tani Hutan (KTH) Lendung manding lestari 8 responden, Kelompok Tani Hutan (KTH) Meratak Jaya sebanyak 8 responden, pihak perusahaan 1 responden, dan pihak Pemerintah Desa 1 responden pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara langsung dan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Kelompok Tani Hutan Lendung Mading Lestari dan Kelompok Tani Hutan Meratak Jaya. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan GAP analisis untuk hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 4 program yang sudah berjalan yaitu, Kelembagaan, Perikanan, Penandaan Batas Obyek Kemitraan, Pengamanan dan Perlindungan. Program Kemitraan Kehutanan yang belum terlaksana sebanyak 4 program yaitu, Agroforestry, Infrastruktur, Ekowisata, dan Rehabilitasi kawasan. Kendala-kendala yang dihadapi ada 2 yaitu kendala umum dan kendala khusus, kendala umum internal masalah utama sering terhambat mengenai regulasi dari pemerintah yang sering berubah, kendala eksternal cuaca ekstrim dan infrastruktur kurang memadai. Kendala khusus teknis, keterampilan, keterbatasan akses jalan dan geografis, partisipasi masyarakat, perubahan iklim dan bencana alam, keterbatasan sumber daya finansial.