Vaksin merupakan produk biologis yang sangat rentan dan mudah rusak sehingga vaksin memerlukan penanganan khusus dalam pengelolaannya. Penyimpanan dan pengelolaan vaksin pada fasilitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor yang harus memenuhi persyaratan Cara Distribusi Obat yang Baik tahun 2020, sehingga pada saat pendistribusian dan pengelolaan vaksin tidak ada penyimpangan karena kurangnya atau belum memadainya fasilitas kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengambilan data secara observasi dan bersifat deskriptif serta evaluasi. Dalam penelitian menggunakan pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik tahun 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dan melihat dokumen yang berkaitan dengan proses penyimpanan dan pengelolaan vaksin. Sampel dalam penelitian ini adalah Puskesmas Belusuh, Puskesmas Lambing, Puskesmas Besiq, Puskemas Dempar, Puskesmas Tering, Puskemas Dilang Puti, Puskesmas Muara Pahu dan Puskemas Gunung Rampah. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan secara keseluruhan untuk personil dan pelatihan 98,8%, katagori cukup baik untuk bangunan 65,2% dan fasilitas 64%, katagori baik untuk operasional 80,7%, katagori baik untuk pemeliharaan 78,7% dan katagori baik untuk kualifikasi, kalibrasi dan validasi 89%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penyimpanan dan pengelolaan vaksin di puskesmas Kabupaten Kutai Barat secara keseluruhan masuk dalam katagori baik.