Kelebihan berat badan pada remaja merupakan masalah gizi yang serius dan perlu mendapatkan perhatian khusus, karena selain dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satu yang menjadi penyebab kelebihan berat badan pada remaja adalah pola makan yang berlebih sehingga asupan energi yang berlebih disimpan dalam bentuk lemak dan kurangnya pengeluaran energi dari rendahnya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian kelebihan berat badan pada remaja SMP Negeri 1 Sebatik Utara. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross-sectional dengan teknik stratified random sampling dan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner SQ-FFQ dan IPAQ dan hasil pengukuran antropometri secara langsung. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan jumlah remaja yang kelebihan berat badan sebanyak (44,0%). Makanan sumber karbohidrat paling banyak dikonsumsi nasi putih (92,9%), konsumsi protein hewani paling banyak telur ayam (73,6%), konsumsi protein hewani paling banyak tempe (57,1%), konsumsi sayuran paling banyak kangkung (81,0%), camilan pisang goreng dan sosis goreng (81,0%) dan minuman paling banyak dikonsumsi teh (86,9%). Adapun hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square didapatkan semua jenis makanan > 0,05 (P>0,05) yang berarti Ho diterima dan P Value 0,010 (