Permasalahan dari parameter kualitas batubara ini adalah nilai moisture yang mengalami peningkatan mengakibatkan kualitas batubara tidak stabil sehingga perlu diadakannya penanganan kualitas batubara. Pada produk batubara High Calorific Value Low Sulphure (HCV-LS) dan Medium Calorific Value Low Sulphure (MCV-LS) terjadi peningkatan nilai TM (Total Moisture) yang mengakibatkan penurunan nilai kalori pada dua produk batubara tersebut. Lokasi Penelitian dilakukan di ROM Stockpile Port Mitra Terminal Kaltim PT. Multi Harapan Utama. Pada penelitian ini dilakukan manual sampling untuk mendapatkan sampel yang akan dilakukan pengujian laboratorium. Data yang didapat ada nilai total moisture, nilai proksimat dan nilai kalori. Pengambilan curah hujan menggunakan alat Ombrometer yang dilakukan selama bulan Agustus 2022. Pengolahan data dilakukan menggunakan analisis statistika dan aplikasi SPSS untuk mendapatkan pengaruh intensitas curah hujan terhadap kualitas batubara. Data penelitian yang diperoleh pada bulan Agustus 2022 yaitu terdapat dua belas hari hujan dengan intensitas curah hujan tertinggi ditanggal 30 Agustus 2022 sebesar 13,8 mm/jam dan terendah pada tanggal 6 Agustus 2022 dengan intensitas curah hujan 0,1 mm/jam. Nilai total moisture rata-rata untuk batubara HCV-LS yaitu 13,08%. Pada batubara MCV-LS nilai total moisture rata-rata yaitu 18,87%. Pengaruh curah hujan terhadap nilai proksimat diperoleh terdapat perbedaan pengaruh pada batubara jenis HCV-LS dan MCV-LS yaitu pada kandungan zat terbang (volatile matter)Namun intensitas curah hujan tidak mempengaruhi nilai inherent moisture baik pada batubara jenis HCV-LS dan MCV-LS. Pengaruh nilai total moisture terhadap nilai kalori diperoleh semakin rendah nilai total moisture maka semakin tinggi nilai kalori dari batubara yang ditunjukkan dengan nilai R-square sebesar 0,62 dengan tingkat hubungan kuat pada batubara HCV-LS dan nilai R-square sebesar 0,51 dengan tingkat hubungan sedang pada batubara MCV-LS.