Padi (Oryza sativa L.) termasuk tanaman pangan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang sangat dominan. Kekurangan pangan secara meluas di suatu negara dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Permintaan akan beras semakin meningkat karena jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, sehingga produksi tanaman padi diharapkan dapat berproduksi tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan karakter agronomi galur F5 hasil persilangan Pandan Ungu/Kambang//Roti pada lahan sawah tadah hujan, memperoleh galur yang menunjukkan karakter agronomi yang sesuai kriteria seleksi mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap karakter agronomi yang diamati, mengetahui korelasi antara karakter agronomi dengan komponen hasil. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2022 sampai dengan bulan Oktober 2022, bertempat di lahan sawah tadah hujan Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan menggunakan 20 galur dari persilangan F5 hasil silang puncak dengan parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman umur 30 hst, 60 hst dan menjelang panen, jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah perumpun, jumlah gabah total, jumlah gabah isi per malai, Berat 1000 butir, berat gabah per rumpun dan umur panen. Data yang diperoleh dianalisis ragam (uji Fisher) pada taraf 5% dan apabila ada pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) atau Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf 5%. Faktor lingkungan dilakukan analisis heritabilitas (h2 ). Heritabilitas dihitung dengan metode nilai heritabilitas dalam arti luas, Sedangkan nilai korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penampilan karakter agronomi tanaman padi galur F5 silang puncak Pandan Ungu/Kambang//Roti (PU/K//R). Berdasarkan enam karakter seleksi, yaitu tinggi tanaman 60 hst, tinggi tanaman saat panen, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai dan jumlah gabah per rumpun diperoleh 10 galur yang dapat dipakai untuk diseleksi lanjut yaitu galur 200, 214, 223, 251, 257, 286, 307, 308, 385 dan 414. Adanya hubungan nyata dan berkorelasi positif antara parameter berat gabah per rumpun dengan parameter lainnya, jumlah gabah per rumpun, dan berat 1.000 butir