Pra perancangan pabrik urea formaldehid dengan kapasitas 15.000 ton/tahun berbahan baku metanol dan urea. Lokasi pabrik yang direncanakan didirikan di Bontang, Kalimantan Timur. Bahan baku urea diperoleh dari PT Pupuk Kaltim dan metanol diperoleh dari PT Kaltim Metanol Indonesia. Proses yang digunakan adalah proses D.B. Western yang memiliki 3 tahapan yaitu pengumpanan bahan baku, sintesa produk, dan pembentukan produk. Bahan baku urea dalam bentuk prill yang kemudian diumpankan ke mixing untuk dijadikan liquid menggunakan air dan metanol dengan kondisi operasi suhu 27°C serta tekanan 1 atm. Udara masuk melalui filter untuk menyaring kotoran dengan tekanan 1 atm serta metanol yang telah dinaikkan suhunya menjadi 240°C akan diumpankan kedalam reaktor jenis fixbed multitube dengan katalis iron molybdenum oxyde dengan kondisi operasi 240°C dan tekanan 1,4 atm. Reaktor akan menghasilkan formaldehid yang akan diteruskan menuju reactive distillation bersamaan dengan urea. Hasil dari reactive distillation berupa urea formaldehid sebagai produk utama serta produk samping berupa gas buang dan limbah cair. Pada pabrik ini membutuhkan air untuk pembangkit steam sebanyak 8.250 kg/jam, dan kebutuhan air pendingin sebanyak 12.858 kg/jam. Bentuk perusahaan yaitu Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 160 orang. Berdasarkan hasil perhitungan analisa ekonomi diperoleh BEP sebesar 35,65%, SDP sebesar 22,33%, POT sebelum pajak 1,0088 tahun, POT sesudah pajak 1,2300 tahun, ROI sebelum pajak 89,12%, ROI sesudah pajak 71,30% dan nilai IRR sebesar 38,45%.