Ulat grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan hama baru pada pertanaman jagung Indonesia. Hama ini menyerang titik tumbuh tanaman yang dapat mengakibatkan kegagalan pembentukan pucuk atau daun muda pada tanaman jagung. Dalam mengurangi hama ulat grayak pada tanaman jagung dapat menggunakan pestisida berbahan nabati. Keunggulan pestisida nabati adalah mampu mengalami penguraian yang cepat oleh sinar matahari, memiliki efek yang cepat yaitu dengan menghentikan nafsu makan serangga dan memiliki racun yang rendah terhadap hama. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai dengan Agustus 2023 di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan setiap ulangan memiliki 10 larva S. frugiperda. Perlakuan P0 (kontrol 1), P1 (1,5 ml/L deltametrin) sebagai kontrol 2, P2 (200 gram/L kirinyuh), P3 (1 gram/L Beauveria bassiana), dan P4 (100 gram/L kirinyuh + 1 gram/L Beauveria bassiana). Parameter yang diamati yaitu mortalitas, pembentukan pupa, pembentukan imago, dan berat konsumsi pakan selama 21 HSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 (100 gram/L kirinyuh + 1 gram/L jamur Beauveria bassiana) merupakan mortalitas kematian S. frugiperda tertinggi pada 21 HSA.