Collaborative Governance Dalam Pengembangan Wisata Alam Danau Jempang Dermaga Rajaaq Kenohaan Lewai Langit DI Kampung Tanjung Jan Kecamatan Jempang Kabupaten Kutai Barat
Darti, “Collaborative Governance Dalam Pengembangan Wisata Alam Danau Jempang Dermaga Rajaaq Kenohaan Lewai Langit Di Kampung Tanjung Jan Kecamatan Jempang Kabupaten Kutai Barat”, dibimbing Ibu Prof. Dr. Hj. Aji Ratna Kusuma, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Collaborative Governance dalam pengembangan wisata alam Danau Jempang Dermaga Rajaaq Kenohaan Lewai Langit di Kecamatan Jempang Kabupaten Kutai Barat, serta hambatan yang di alami dalam proses kolaborasi tersebut, metode penelitian ini menggunakan Jenis Penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dan Fokus penelitian berdasar pada teori collaborative governance regime (CGR) Emerson, Nabatchi, & Balogh. (2012) yang melihat kolaborasi terbagi menjadi tiga proses yaitu Dinamika Kolaborasi, Tindakan-Tindakan Kolaborasi, dampak dan adaptasi pada proses kolaborasi. Adapun teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dinamika proses kolaborasi pengembangan wisata alam Danau Jempang Dermaga Rajaaq Kenohaan Lewai Langit Kabupaten Kutai Barat, berjalan dengan baik, terlihat dari penggerak prinsip bersama, yang diungkap memiliki kepentingan memajukan wisata budaya dan alam. melalui kesepakatan bersama pihak yang terlibat memiliki komitment sesuai pada program, aturan, namun dalam pengembangan wisata alam, hanya mengacu pada peraturan pemerintah daerah karena belum adanya Momerandum of understanding (MoU) atau aturan tersendiri dalam pengembangan objek wisata meskipun demikian pihak yang terlibat tetap berupaya (2) tindakan-tindakan kolaborasi dalam upaya memajukan proses kerja sama mengadakan sosialisasi, pelatihan dalam pengembangan wisata alam dan saling bekerja sama membangun fasilitas umum dan pendukung, namun ada beberapa fasilitas yang tidak dapat berfungsi dengan baik dalam, pengembangan wisata alam, karena beberapa fasilitas belum bisa di gunakan dengan baik. (3) dampak dan adaptasi hasil tindakan pada dinamika kolaborasi, dilihat dari kesadaran masyarakat akan kepariwisataan, membuka peluang pendapatan kepada masyarakat, namun mengalami kendala dalam tahap pengembangan dan hambatan yaitu, fasilitas umum dan fasilitas pendukung sudah tersedia, namun belum berfungsi jalan menuju tempat wisata dalam tahap perbaikan/semenisasi
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Collaborative Governance Dalam Pengembangan Wisata Alam Danau Jempang Dermaga Rajaaq Kenohaan Lewai Langit DI Kampung Tanjung Jan Kecamatan Jempang Kabupaten Kutai Barat |
---|---|
Pengarang | Darti - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI DAR c 2023 |
Subyek | Kolaborasi, Kerja sama, Wisata Alam, Danau Jempang |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Administrasi publik |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY