Arus Lintas Indonesia (Arlindo) merupakan arus yang mengalir dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melalui Perairan Indonesia terbentuk karena perbedaan tinggi muka air laut antara kedua Samudera tersebut. Variabilitas transpor Arlindo dipengaruhi oleh fenomena laut dan atmosfer seperti monsun Asia-Australia, El Niño Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Madden Julian Oscillation (MJO), serta gelombang Kelvin dan Rossby. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui besar rata-rata, tren, dan variasi transpor Arlindo pada tahun 2004-2017, mengetahui hubungan antara transpor Arlindo dengan angin, ENSO, IOD serta melihat anomali transpor Arlindo yang besar pada tahun 2004- 2017. Penelitian ini menggunakan data transpor Arlindo, indeks Niño3.4, Dipole Mode Index (DMI). Data runtun waktu transpor Arlindo difilter menggunakan Filter Butterworth Low Pass Filter dengan frekuensi cut-off 100 hari, bertujuan untuk menghilangkan variasi transpor Arlindo dengan periode ulang lebih kecil dari 20 hari, seperti pasang surut, serta frekuensi cut-off 1.5 tahun bertujuan untuk menghilangkan variasi monsun terhadap variasi transpor Arlindo kemudian dilakukan analisis korelasi silang untuk mengetahui hubungan antara transpor Arlindo dengan angin, ENSO, dan IOD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar rata-rata transpor Arlindo adalah sebesar -8.05 Sv di lapisan atas dan -3.36 Sv di lapisan bawah, variasi transpor Arlindo di lapisan atas menunjukkan variasi tahunan sedangkan di lapisan bawah menunjukkan variasi semi-tahunan dengan tren dari transpor Arlindo menunjukkan penurunan sebesar 3.71 Sv. Kejadian anomali transpor Arlindo yang besar terjadi karena adanya pengaruh dari fenomena ENSO, IOD serta penguatan atau pelemahan angin monsun.