Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis efektivitas komunikasi yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Samarinda Ulu dalam implementasi pencegahan Covid-19 pada tahun 2020. Efektivitas komunikasi lembaga tersebut dalam penerapan langkah-langkah pencegahan Covid-19 pada tahun tersebut dapat dipengaruhi oleh sejauh mana kesamaan pemahaman tercapai, dengan kesamaan makna sebagai tolak ukur. Komunikasi dianggap efektif jika mampu memudahkan penerima pesan dalam pemahamannya, dengan menggunakan bahasa yang jelas, pengiriman pesan yang efisien, dan adanya umpan balik yang seimbang. Komunikasi memiliki potensi untuk mengubah sikap individu (perubahan sikap). Komunikasi akan dianggap efektif apabila pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh penerimanya. Komunikasi dianggap efektif jika dapat menciptakan perubahan yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sumbernya, misalnya perubahan dalam perilaku, sikap, atau pengetahuan. Adapun metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu Efektivitas komunikasi Kepolisian Sektor Samarinda Ulu dalam implementasi pencegahan Covid-19 pada tahun 2020 belum efektif, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pada prinsip kredibilitas Polsek Samarinda Ulu belum mampu membangun rasa percaya dengan masyarakat, pada prinsip konteks pesan yang disampaikan memberikan rasa takut berlebihan kepada masyarakat, Sedangkan terkait dengan isi pesan atau komunikasi faktanya masih terdapat masyarakat yang tidak mengindahkan pesan tersebut, dan dari sisi kejelasan, masih terdapat masyarakat yang tidak responsif terhadap pesan yang disampaikan oleh Polsek Samarinda Ulu, dan terpaksa harus tetap melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, namun pihak Polsek Samarinda Ulu tetap memberikan sanksi dengan menertibkan masyarakat yang tetap melakukan aktivitas saat pandemi yang lalu. Berdasarkan tujuh indikator yakni kredibilitas, konteks, isi pesan, kejelasan, continue, media dan kapabilitas atau kemampuan audien, polsek samarinda ulu mampu bersosialisai bersifat continue dan konsisten dalam menyampaikan pesan, Kemudian dari prinsip saluran komunikasi melalui pintu ke pintu atau door to door lebih efektif dari pada menyampaikan pesan melalui media sosial, dan media cetak. Masyarakat tentu akan mampu memahami pesan yang disampaikan secara langsung dan berdialog dengan komunikator.