Tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) sering ditemukan hampir seluruh Indonesia yang sering digunakan masyarakat sebagai penambah aroma pada makanan dan tanaman krokot (Lygodium microphylum) dapat ditemukan di Kalimantan Timur merupakan tanaman pengganggu yang dianggap masyarakat seabagai tamanaman pengganggu. Kedua tanaman tersebut memiliki potensi sebagai penumbuh rambut karena mengantung alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan terpenoid. Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia dan ektraksi dengan metode maserasi menggunakann pelarut etanol 96%, formulasi basis dan formulasi sediaan dengan ekstrak tonik rambut, dan evaluasi sediaan. Formulasi sediaan tonik rambut dibuat dengan mengkombinasikan kedua ekstrak dengan perbandingan ekstrak pandan wangi dan krokot dengan 6 formula yaitu F0 (0:0), F1 (0:1), F2 (1:2), F3 (1:1), F4 (2:1), dan F5 (1:0). Hasil evaluasi fisik yang paling memenuhi standar yaitu pada F2 dengan memenuhi standar pada evaluasi fisik hasil uji organoleptis beraroma ekstrak pandan, berwarna hijau pekat dan berbentuk cair. Hasil Uji homogenitas adalah homogen, hasil uji pH sediaan adalah 4,44, hasil uji bobot jenis adalah 0,953g/mL, dan hasil uji viskositas 3,968 cps. Hasil uji stabilitas sediaan didapatkan 6 formula hasil uji organoleptis dan homognitas tidak mengalami perubahan aroma, warna, tesktur dan homogenitasnya. Hasil uji pH sediaan, uji bobot jenis dan uji visksositas mengalami beberapa kenaikan dan penurunan.