Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan fokus penelitian ini berdasarkan aspek sosial dan ekonomi yang meliputi kondisi budaya dan norma masyarakat, ketersediaan sarana dan prasarana masyarakat, terbukanya akses transportasi antar daerah, perkembangan struktur ekonomi, pendapatan masyarakat dan perubahan lapangan pekerjaan. Dalam penelitian ini yang menjadi Key Informan yaitu Kepala Bidang Pertanahan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Samarinda dan Lurah Kelurahan Sungai Kapih. Sedangkan yang menjadi informan yaitu kepala seksi Kelurahan Sungai Kapih, Ketua RT Sungai Kapih, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan Jembatan Mahkota II membawa dampak yang berpengaruh dalam aspek sosial dan ekonomi. baik dampak yang bersifat positif yaitu dampak yang mengarah pada hal-hal yang berakibat baik bagi kehidupan masyarakat dan dampak negatif yaitu dampak yang berakibat buruk bagi kehidupan masyarakat sekitar. Pasca pembangunan jembatan Mahkota II, dampak negatif justru muncul dari aspek sosial terkait dengan kebersihan lingkungan dan keamanan, aktifnya kegiatan perekonomian di masyarakat terbukti mampu meningkatkan kunjungan dari masyarakat luar yang ternyata kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan selain itu masalah keamanan lingkungan dari tindak pencurian juga sangat rawan terjadi, terbukti dalam kurun waktu satu tahun ini saja terjadi kasus pencurian sepeda motor dan barang pribadi masyarakat sekitar yang disinyalir akibat oknum dari daerah lain yang melakukan pencurian.