Perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan tahap usia anak akan menghambat komunikasi. Salah satu penyebab terjadi gangguan yaitu gangguan berbahasa. Gangguan berbahasa merupakan gangguan ketidakmampuan dalam memproduksi kata-kata dan ketidaksempurnaan melakukan komunikasi. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadi gangguan berbahasa pada seorang anak berinisial GYF melalui kajian psikolinguistik. Jenis penelitian studi kasus menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data observasi langsung dari dua anggota keluarga GYF di Jalan Dayak Modang, Sempaja Selatan. Menggunakan teknik sadap, simak libat cakap dan teknik lanjutan teknik cakap semuka. Metode yang digunakan metode padan feonetis artikulatoris mengkaji atau menentukan satuan lingual penentu (PUP). Hasil penelitian ini berbentuk gangguan berbahasa produksi bunyi dalam aspek memahami konteks pembicaraan serta kemampuan ekspresif dan reseptif yang menjelaskan gangguan berbahasa. Bentuk bunyi dominan yang terjadi gangguan bunyi vokal [a] dan [i], sedangkan bunyi konsonan yaitu bunyi [h], [k], dan [r]. Bentuk gangguan berbahasa ekspresif terjadi pada gangguan artikulasi dan gangguan reseptif terjadi pada gangguan memahami konteks tuturan. Faktor terjadi gangguan yaitu intelegensi yaitu terdapat kekeliruan membedakan usia dan konteks pembicaraan, artikulasi yaitu gangguan pada bunyi-bunyi kata yang diujarkan dan familier yaitu kurangnya motivasi untuk berinteraksi dengan teman sebaya, guna mengasah kemampuan berbicara.