Kebisingan lingkungan dapat menyebabkan Kesehatan mental utamanya pada anak yang pada dasarnya belum mampu mengolah stress seperti orang dewasa. Selain itu, kebisingan juga dapat menyebabkan penurunan kognitif yang dapat berakibat pada prestai belajar anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak kebisingan terhadap kesehatan mental dan prestasi belajar anak di dua jenis pemukiman yang berbeda, yaitu pemukiman darat dan di laut dengan tingkat kebisingan yang berbeda. Dimana kebisingan di pemukiman laut lebih tinggi dibandingan dengan kebisingan di pemukiman darat Karakteristik demografi juga turut diukur diantaranta adalah kondisi ekonomi, psikologi orangtua, dan tingkat Pendidikan orang tua. Data karakteristik demografi menunjukkan perbedaan signifikan dalam kondisi ekonomi, pendidikan orang tua, psikologi orang tua, kesehatan mental anak, dan prestasi belajar anak antara dua kelompok pemukiman tersebut. Hasil analisis statistik dengan uji chi-square dan regresi logistik menunjukkan bahwa kebisingan memiliki hubungan yang signifikan dengan kesehatan mental anak, dengan tingkat kebisingan yang lebih tinggi berkorelasi dengan risiko kesehatan mental yang lebih tinggi. Selain itu, masalah psikologi orang tua juga berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Dalam hal prestasi belajar anak, hasil analisis menunjukkan bahwa kebisingan memiliki pengaruh negatif yang signifikan, dengan tingkat kebisingan yang lebih tinggi berkorelasi dengan prestasi belajar anak yang lebih rendah. Masalah psikologi orang tua juga memainkan peran penting dalam prestasi belajar anak.