Kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan bagian tumbuhan yang biasanya dibuang dan menjadi limbah serta kurang dimanfaatkan secara maksimal khususnya sebagai bahan baku. Kandungan metabolit sekunder ekstrak kulit buah nanas memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi terbaik dalam pembuatan formulasi masker clay ekstrak kulit buah nanas sebagai antijerawat dengan menggunakan basis kaolin dan bentonit. Dibuat konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 15% dan 20%. Setelah uji aktivitas antibakteri, digunakan konsentrasi ekstrak 10% dengan diameter zona hambat terhadap S.aureus sebesar 14,88 mm dan terhadap P.acnes sebesar 13,09 mm. Masker clay ekstrak kulit buah nanas dibuat 3 replikasi formula dengan kadar ekstrak FR1 (10%), FR2 (10%) dan FR3 (10%). Hasil evaluasi sediaan berwarna cokelat muda, berbau khas, berbentuk semi solid, homogen, pH 6,11 – 6,54. Sediaan memiliki daya sebar 5,4 – 6,1 cm, viskositas 16 – 18 Pa.s., waktu kering selama 16 – 17 menit dan tidak mengiritasi. Uji aktivitas antibakteri sediaan masker clay ekstrak kulit buah nanas menunjukkan diameter zona hambat sebesar 20 – 20,9 mm terhadap S.aureus dan sebesar 18,9 – 19,7 mm terhadap P.acnes. Maka dapat
disimpulkan bahwa formulasi sediaan masker clay ekstrak kulit buah nanas mampu menghambat pertumbuhan bakteri P.acnes dan S.aureus serta memenuhi karakteristik fisik.