Pada era digital ini, media massa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat penyebaran informasi. Kompas.com sebagai pionir media massa di Indonesia telah menerbitkan berbagai berita, salah satunya ialah topik yang berkaitan dengan kelompok LGBT. Fenomena LGBT merupakan hal yang masih tabu di Indonesia dan masih dianggap sebagai kelompok yang memiliki nilai negatif dan cenderung menerima diskriminasi akibat persoalaan gender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penempatan posisi subjek dan objek kelompok LGBT, hubungan penulis dan cara Pembaca memposisikan diri, dan representasi kelompok LGBT pada media massa kompas.com. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2023 dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini bersumber langsung dari aplikasi atau laman website kompas.com yang diunggah pada bulan Februari hingga Juli tahun 2023. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak bebas cakap dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Adapun metode dan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu dengan daya pilah sebagai pembeda referen dan teknik lanjutan pilah unsur penentu (PUP). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kompas.com merupakan media yang vulgar dalam menyajikan beritanya. Hal tersebut dapat dilihat melalui penempatan posisi subjek dan objek pencerita kelompok LGBT yang telah digambarkan sesuai realita peristiwa yang sebenarnya. Kompas.com yang bertindak sebagai narator menyampaikan informasi yang bersifat netral tanpa memihak pada pihak manapun. Kemudian untuk penempatan posisi pembaca dilandaskan atas dasar pengetahuan, latar belakang serta pengalaman pribadi oleh karena itu perpektifnya bisa bervariatif. Hal tersebut tentunya dipengaruhi bagaimana cara kompas.com melakukan pengemasan berita termasuk dalam pemilihan kata, frasa, dan kalimat yang terkandung dalam teks berita tersebut. Berkaitan dengan pengemasan berita representasi yang terbentuk pada kompas.com mengenai kelompok LGBT tidak selalu digambarkan menjadi sumber atau pemicu permasalahan yang dapat diasumsikan sebagai tindakan negatif, melainkan ada faktor pemicu lain seperti terjadinya diskriminasi, kondisi ekonomi, pemerasan, dan faktor lainnya yang bersumber dari pihak lain yang memanfaatkan kelompok LGBT secara sepihak.