Tasya Farasya pada kanal youtubenya membahas dunia kecantikan dengan menggunakan istilah khusus. Istilah ini kebanyakan berbahasa asing sehingga secara tidak langsung, masyarakat turut menggunakan istilah kecantikan dalam bahasa Inggris sehingga muncul register, namun belum jelas apakah register tersebut memiliki padanan dalam Bahasa Indonesia dan terkadang masyarakat tidak mengetahui fungsi masing-masing register tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna, serta fungsi register kecantikan. Penelitian ini berupa studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif,
data dalam penelitian ini berupa tuturan, peneliti berhasil menemukan 69 data yang sesuai dengan kriteria diantaranya seperti kata pore blurring, ootd, dan niacinamide. Data dikumpulkan dari video Tasya Farasya yang membahas tentang kecantikan. Analisis data bertujuan mengidentifikasi kata-kata register, memahami pembentukan dan maknanya, serta membandingkan penggunaan register dengan padanan Bahasa Indonesia yang mungkin tersedia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah simak catat sebagai metode lanjutan serta menggunakan metode padan guna mengeksplorasi alternatif padanan kata dalam Bahasa Indonesia.Hasil penelitian ini mendeskripsikan penemuan berupa penggunaan kata register seperti bentuk akronim, pinjaman, penggabungan dan pinjaman, penggabungan, pinjaman dan guntingan, serta pinjaman dan campuran. Dengan makna sesuai konteksnya, bentuk dominan yaitu register pinjaman terutama bahasa Inggris. Semua kata register tersebut memiliki nilai fungsi masing-masing seperti fungsi regulasi, fungsi imajinatif dan fungsi representasional menjadi yang paling dominan dalam keseluruhan data register yaitu kata register yang digunakan dengan menggambarkan atau merepresentasikan suatu hal dalam dengan istilah-istilah tertentu. Rasa eksklusif dan mewakili suatu bidang inilah yang membuat masyarakat membuat kata register dengan merepresentasikan hal yang saling berkaitan pada bidang tertentu.