Nova Setiyana, Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. “Implementasi Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Berdasarkan Sistem Zonasi Di SMP Negeri 20 Samarinda”. Di bawah bimbingan Dr. Fajar Apriani, M.Si selaku Dosen pembimbing. Tujuan penelitian ini ialah (1) Untuk menganalisis implementasi kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan sistem zonasi di SMP Negeri 20 Samarinda; (2) Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan sistem zonasi di SMP Negeri 20 Samarinda. Jenis dari penelitian ini adalah deskripstif kualitatif, dengan fokus penelitian berupa 4 variabel yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, serta faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) berdasarkan sistem zonasi di SMP Negeri 20 Samarinda. Dalam penelitian ini yang menjadi key informan adalah Kepala Sekolah SMP Negeri 20 Samarinda, dan informan adalah Guru, Panitia PPDB dan Orang Tua peserta didik SMP Negeri 20 Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) berdasarkan sistem zonasi di SMP Negeri 20 Samarinda sudah berjalan dengan baik. Implementasi kebijakan sesuai dengan model pendekatan Edward III, yang terdiri dari Komunikasi, Sumber daya, Disposisi, dan Struktur birokrasi secara teknis telah memenuhi kriteria dan terlaksana secara optimal. Faktor pendukung dalam implementasi kebijakan PPDB berdasarkan sistem zonasi di SMP Negeri 20 Samarinda antara lain SDM pelaksana dan fasilitas atau sarana-prasarana yang memadai, serta adanya sosialisasi mengenai PPDB yang telah dilakukan. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain aplikasi yang tersedia sering mengalami gangguan serta jaringan internet yang sering eror dan pemahaman orang tua calon peserta didik yang masih rendah terkait sistem zonasi ini.