Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memprodukasi cukup insulin atau ketika tubuh tidak efektif dalam menggunakannya. TB merupakan penyakit infeksi menular yang banyak didapatkan dinegara yang sedang berkembamg seperti indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan profil pengobatan pengobatan pasien DM-TB terhadap efektivitas terapi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2018 – Desember 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara retrospektif dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh dari 21 pasien dengan karakteristik terbanyak kelompok usia 56-65 tahun sebanyak 9 pasien (42.86%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 pasien (71.43%), pendidikan terakhir tidak diketahui sebanyak 8 pasien (38,10%), dan pekerjaan sebagai pekerja swasta sebanyak 11 pasien (52.38%). Hubungan antara karakteristik dan efektivitas pasien dengan P value > 0,05 yang berarti bahwa karakteristik tidak berhubungan dengan efektivitas pasien. Penggunaan obat pada pasien diperoleh OAD pada DM tunggal yang paling sering digunakan pada pasien golongan insulin basal yaitu levemir sebanyak 2 pasien (9.52%) dengan penurunan GDA 16.5 mg/dL, golongan insulin bolus yaitu novorapid sebanyak 2 pasien (9.52%) dengan penurunan GDA 275 mg/dL dan novorapid -> sansulin sebanyak 2 pasien (9.52%) dengan kenaikan GDA 3 mg/dL. Untuk terapi kombinasi golongan Sulfonilurea dan biguanid, yaitu Glucodex® + Galvusmet® sebanyak 2 pasien (9.52%) dengan penurunan GDA 76.5 mg/dL. Hasil rata-rata penurunan keseluruhan antara OAD tunggal dan OAD kombinasi, dimana OAD tunggal dengan rata-rata peurunan 44.9 mg/dL dan OAD kombinasi dengan rata-rata penurunan 23.4 mg/dL. Pada penggunaan OAT pada pasien DM-TB diperoleh yang paling banyak adalah kategori I fase intensif yaitu obat 2HRZE sebanyak 6 pasien, dan terdapat 2 pasien (33.33%) yang BTA positif dan 4 pasien (66.67%) dengan BTA negatif.