Mangrove Rhizophora apiculata merupakan tumbuhan pantai tropis yang tumbuh pada tanah berlumpur, halus, dan tergenang air. Pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan ini telah dilakukan beberapa suku di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi kulit batang mangrove Rhizophora apiculata terhadap bakteri Escherichia coli, Salmonella enterica, dan Streptococcus mutans. Tahapan penelitian diawali dengan pembuatan simplisia, maserasi menggunakan pelarut metanol, fraksinasi dengan pelarut nheksana dan etil asetat, uji kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam, dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram kertas. Penelitian dilakukan menggunakan 5 kelompok konsentrasi ekstrak dan fraksi yaitu 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% dengan aquadest sebagai kontrol negatif. Hasil pengujian menunjukkan rendemen ekstrak metanol kulit batang mangrove Rhizophora apiculata yaitu 28%, kadar abu total 9,10%, dan kadar abu tidak larut asam 0,30%. Aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan fraksi air memiliki aktivitas penghambatan sedang, sedangkan fraksi etil asetat pada konsentrasi 15%, 20%, dan 25% memiliki aktivitas penghambatan kuat. Konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri terdapat pada konsentrasi 25%. Analisis One Way Annova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi uji terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Salmonella enterica, dan Streptococcus mutans.