Banitan (Monocarpia kalimantanensis) adalah tanaman yang tumbuh di daerah Samboja, Kalimantan Timur. Penelitian mengenai aktivitas antimikroba ekstrak dan fraksi kulit batang banitan terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh ekstrak dan fraksi kulit batang banitan terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Tahapan penelitian diawali dengan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, menghitung rendemen ekstrak dan fraksi dan uji antimikroba dengan metode kertas cakram. Penelitian dilakukan menggunakan 5 kelompok konsentrasi ekstrak dan fraksi kulit batang banitan yaitu 0,625%; 1,25%; 2,5%; 5%; dan 10% dengan kloramfenikol dan ketokonazol sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Rendemen ekstrak etanol sebesar 0,78% terhadap sampel segar, 3,71% terhadap sampel kering, fraksi n-heksana 5,3%, fraksi etil asetat 10,1%, danfraksi n-butanol 12%. Aktivitas antimikroba dengan metode kertas cakram menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi kulit batang banitan dengan konsentrasi 0,625%; 1,25%; 2,5%; 5%; dan 10% diperoleh respon hambat berbanding lurus dengan meningkatnya konsentrasi. Konsentrasi terbaik dalam menghambat mikroba uji terdapat pada konsentrasi 10%. Potensi ekstrak dan fraksi lebih rendah dibandingkan kloramfenikol dan ketokonazol dengan hasil berbeda nyata.