YouTube menjadi tempat bagi anak-anak untuk menonton berbagai hal termasuk belajar bahasa. Mulai dari kartun, lirik lagu, dan ASMR yang sedang marak di kalangan anak-anak. Melalui YouTube, tahap performansi bahasa anak mendapat pengaruh secara signifikan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap perfomansi anak yang berusia 3 tahun melalui YouTube pada tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan secara deskriptif kualitatif. Data yang dipaparkan dihasilkan dari rekaman hasil observasi. Sumber data penelitian berupa anak berusia 3 tahun, sedangkan data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat. Penelitian dilaksanakan selama 7 bulan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dasar berupa teknik sadap, teknik lanjutan berupa teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan teknik bagi unsur langsung (BUL) dengan tahap transkripsi data, tahap identifikasi data, dan tahap penyajian data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam teori psikolinguistik, pemerolehan bahasa telah diterapkan dalam tahap performansi yang dihasilkan oleh anak usia 3 tahun. Pemerolehan bahasa yang dihasilkan pada tataran fonologi, yakni adanya penghilangan fonem /h/ dan pergantian fonem /k/ menjadi fonem /t/ pada beberapa kata. Sedangkan, dalam pemerolehan morfologi berupa ujaran satu kata, penggunaan morfem bebas dan morfem terikat, adanya konjungsi, interjeksi, dan reduplikasi yang digunakan di dalam tuturan. Sedangkan pada tahap pemerolehan bahasa sintaksis, anak telah mampu mengujarkan ujaran dua kata, penerapan kalimat tanya, infleksi pada kata, dan penggunaan subjek. Melalui berbagai tayangan YouTube pula, anak usia 3 tahun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa serta telah mampu berkomunikasi dengan mitra tuturnya. Hal tersebut juga tidak luput dengan kehadiran keluarga seperti ibu, kakak, atau tante sebagai pendamping anak usia 3 tahun saat menonton YouTube.