Keripik ikan bawis Habati merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang industri makanan di Kota Bontang. UMKM Habati masih menerapkan promosi secara sederhana dan target pasarnya hanya wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh. Pada penelitian ini dilakukan perancangan strategi pemasaran keripik ikan bawis Habati di Kota Bontang dengan penambahan target pasar baru yaitu remaja menggunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis strategi pemasaran dilakukan dalam 3 tahapan yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Pada tahap input digunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dengan skor sebesar 2,338, matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) dengan skor sebesar 2,764, matriks Competitive Profile Matrix (CPM) untuk mengetahui posisi UMKM Habati jika dibandingkan dengan Pak Ucil dan Abadi Rasa berdasarkan perspektif konsumen. Selanjutnya dilakukan tahap pencocokan untuk perumusan strategi pemasaran menggunakan matriks Internal-Eksternal (IE) dengan hasil strategi yang didapatkan pada kuadran 5 yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar, kemudian dibuatlah matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT). Hasil dari keseluruhan metode yang digunakan adalah strategi jangka pendek dan strategi jangka panjang. Digunakan matriks Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk memilih alternative strategi yang diprioritaskan dan dapat dijalankan oleh UMKM Habati. Strategi jangka pendek adalah Total Attractive Score (TAS) tertinggi yaitu meningkatkan penjualan produk dengan pemasaran online melalui media sosial instagram, penggunaan shopee sebagai marketplace, dan mempromosikan kelebihan produk dalam bentuk konten berupa foto dan video di sosial media, dengan TAS sebesar 7,074. Sedangkan untuk strategi jangka panjang adalah harga sesuai remaja dengan rentang Rp 15.000 – Rp 18.000, variasi rasa lebih banyak seperti pedas daun jeruk yang diminati kalangan remaja, modifikasi ukuran keripik dengan rentang ukuran keripik 4-4,5 cm, mengikuti event kuliner, penambahan variasi kemasan produk untuk remaja dengan kemasan zip-lock ramah lingkungan sehingga remaja tertarik untuk membeli.