Kanker ovarium adalah kanker ginekologi ketiga tersering pada wanita di dunia dan telah meningkat sebesar 31,5% pada tahun 2020 dibanding tahun 2012, dengan mayoritas kasus berupa tipe epitel (90%). Kanker ovarium masih menjadi salah satu kanker ginekologi paling mematikan karena belum ada teknik yang efektif untuk memprediksi stadium kanker ovarium. Akurasi CA-125 sebagai salah satu penanda tumor dalam menentukan stadium kanker ovarium masih menjadi perdebatan. Penelitian ini menganalisis hubungan antara kadar serum CA-125 dengan stadium kanker ovarium tipe epitel di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, yang dilakukan pada bulan Agustus hingga Desember 2023. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel melalui purposive sampling dan berdasarkan data sekunder berupa rekam medis sehingga berjumlah 30 pasien. Analisis bivariat dilakukan dengan uji one way ANOVA. Proporsi terbanyak didapatkan pada stadium III (50%). Hubungan tidak bermakna antara kadar serum CA-125 dengan stadium kanker ovarium tipe epitel (p = 0,052). Uji lanjut didapatkan perbedaan yang bermakna antara kadar serum CA-125 dengan stadium kanker ovarium tipe epitel, khususnya pada stadium I dan stadium III (p = 0,027). Kadar serum CA-125 memiliki perbedaan bermakna pada stadium I dan stadium III kanker ovarium tipe epitel, tetapi secara keseluruhan tidak terdapat hubungan yang bermakna.