Padi adalah komoditas pangan yang penting di Indonesia. Tingginya kebutuhan beras membuat para petani berlomba-lomba dalam meningkatkan hasil produksi padi yang ditanam. Lempake merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Samarinda Utara, pertanian merupakan salah satu potensi utama di daerah ini yang sangat dikelola dan diberdayakan. Namun Kesalahan dalam memilih benih padi menyebabkan gagal panen, sehingga terjadinya penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem pendukung keputusan kelompok agar dapat membantu para tani dan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Suluh Manuntung Lempake dalam memilih benih padi dan mendapatkan informasi tentang padi yang berkualitas unggul. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode AHP digunakan untuk pembobotan parameter pada setiap pengambil keputusan dan metode Borda sebagai pemeringkatan hasil akhir. Penelitian ini menggunakan 5 benih padi unggul sebagai data alternatif dan 8 kriteria yaitu jenis padi, potensi hasil, umur tanam, tinggi tanaman, lahan pertanian, tekstur nasi, daya tahan terhadap hama dan daya tahan terhadap penyakit. Hasil dari penelitian ini menyatakan pembobotan dari setiap pengambil keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Koord BPP Lempake dengan nilai 0,394 diperoleh oleh benih Inpari 32, PPL Giri Rejo dengan nilai 0,3691 diperoleh oleh benih cakra buana dan Ketua Kelompok Tani “Maju” Giri Rejo dengan nilai 0,3825 diperoleh oleh benih ciherang, kemudian pemeringkatan hasil akhir menggunakan Borda pada sistem menghasilkan benih Inpari 32 sebagai benih padi unggul dengan skor 10. Pengujian akurasi menggunakan korelasi rank spearman pada sistem dan data aktual memiliki kekuatan korelasi yang sangat kuat dengan nilai rs 0,83. Hasil pengujian sistem dilakukan dengan black box testing menunjukan bahwa semua fitur dalam sistem berjalan seperti yang diharapkan.