Samarinda merupakan kota dengan kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi di Kalimantan Timur tahun 2018-2020. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Samarinda menunjukkan bahwa kasus tertinggi di kota ini terjadi di tahun 2018 dengan kasus yang mencapai 143 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kematian akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan data yang tertulis pada rekam medik dan/atau Visum et Repertum (VeR) korban di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional dengan menggunakan teknik total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 110 sampel. Hasil penelitian menunjukkan korban didominasi oleh laki-laki (78,18%), kelompok usia remaja (12-25 tahun) (34,55%), status pekerjaan yang dikategorikan bekerja (60,91%), dan pengendara sepeda motor (71,82%). Adapun karakteristik cedera yang dialami korban yang tercatat di rekam medik didominasi oleh cedera di regio kepala (87,21%) dengan jenis cedera terbanyak adalah fraktur (74,42%). Sedangkan, cedera pada korban yang tercatat di Visum et Repertum didominasi oleh cedera di regio ekstremitas bawah (96,00%) dengan jenis luka lecet (92,00%) dan luka terbuka (92,00%), tepi luka tidak rata (78,26%), luka berdasar tulang (56,52%), dan kejadian fraktur tengkorak/maxillofacial (36,00%). Interval waktu kematian korban didominasi oleh interval waktu 3-30 hari (52,73%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa korban terbanyak adalah individu dengan mobilitas tinggi, yakni laki-laki, remaja, dan bekerja. Adapun karakteristik cedera antara korban yang tercatat di rekam medik dan VeR memiliki perbedaan karakteristik. Interval waktu kematian korban didominasi pada rentang waktu 3-30 hari.