Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpangan dalam metode pendugaan bobot badan berdasarkan lingkar dada dan panjang badan menggunakan rumus Lambourne, Schrool dan Djagra. Pengujian rumus pendugaan bobot badan dilakukan untuk membuktikan rumus yang mendekati dengan bobot badan sesungguhnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2023 berlokasi di CV. Sentra Sapi Kalimantan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 43 ekor sapi Bali (Bos sondaicus) jantan yang berumur 1,5-2,5 tahun. Hasil temuan lingkar dada dan panjang badan yang diperoleh di CV. Sentra Sapi Kalimantan memiliki rata-rata 137,58±5,62 cm dan 111,51±4,63 cm serta bobot badan ternak sebesar 192,06±26,62 kg. Analisis data dilakukan dengan perhitungan persentase penyimpangan (bias) dan analisis regresi linear. Penelitian menunjukkan adanya penyimpangan yang relatif besar antara rumus Schrool dengan bobot badan hasil timbangan digital yaitu sebesar 34,37±13,83%, sementara penyimpangan pada rumus Lambourne dan Djagra tidak menunjukkan perbedaan yang besar, yaitu sebesar 8,73±6,86% dan 8,54±6,29%. Penelitian ini menciptakan rumus pendugaan bobot badan dengan menggunakan rumus persamaan regresi dengan formula: BB = -276,423 + 3,468 LD (cm) - 0,077 PB (cm). Pendugaan bobot badan menggunakan lingkar dada dan panjang badan pada rumus regresi pada penelitian ini lebih efektif dalam diaplikasikan pada peternakan sapi Bali (Bos sondaicus).