Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran Komunitas Semangat muda Tuli (SemuT) dalam pendampingan penyandang disabilitas tuna rungu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian inimewawancarai 7 informan yang terdiri dari 1 ketua komunitas SemuT, 1 wakil ketua komunitas SemuT, dan 5 anggota komunitas SemuT yang semuanya merupakan penyandang disabilitas tuna rungu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara, studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan penyederhanaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Kota Balikpapan selama 3 bulan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 peran yaitu fasilitator, educator, broker dan advocator. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan 4 peran tersebut menunjukkan peran yang di lakukan komunitas SemuT dalam pendampingan disabilitas belum seluruhnya dilakukan dengan baik, misalkan pada peran educator dan broker yang sepenuhnya belum efektiv di lakukan oleh komunitas SemuT. Untuk peran fasilitator dan advocator sudah dilakukan dengan baik oleh komunitas SemuT terhadap penyandang disabilitas. Seperti melakukan pelatihan bahasa isyarat yang didampingi oleh juru bahasa isyarat, dan membantu penyandang disabilitas untuk menjadi mandiri dan memiliki kepercayaan diri dalam berinteraksi dilingkunganya