Optimisme ialah cara remaja memandang peristiwa perceraian orang tua yang terjadi dalam hidup baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang positif. Dan salah satu faktor yang memengaruhi optimisme pada seseorang yaitu keyakinan diri yang tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena kasus perceraian yang berdampak terhadap remaja korban perceraian dalam menjalani tugas perkembangannya. Adapun sampel pada penelitian ini yaitu remaja dengan orang tua bercerai di Kota Samarinda sebanyak 100 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala belas kasih diri dan skala optimisme. Teknik analisis data penelitian ini yaitu menggunakan analisi korelasi kendall’s tau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,422 dengan p < 0.05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara belas kasih diri dengan optimisme.