Batu bara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap selama jutaan tahun. PT. Thiess Contractors Indonesia merupakan perusahaan dibidang pertambangan batu bara. Perusahaan ini memiliki tingkat kesadaran terhadap kualitas disetiap proses produksinya. Pemeliharaan berkala dilakukan untuk menunjang kesiapan alat berat yang akan sangat berpengaruh terhadap kecapaian target konsumen. Selama proses produksi batu bara terjadi beberapa kerusakan terhadap alat berat, salah satunya mesin tidak bertenaga. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesiapan alat berat dengan mengurangi faktor penyebab kerusakan alat berat terhadap kualitas pemeliharaan. Pengendalian kualitas merupakan salah satu peranan penting yang ada di perusahaan. Pengendalian kualitas adalah aktivitas pengendalian proses untuk mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan pengendalian yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Pada penelitian ini digunakan metode six sigma dengan menggunakan 5 tahap yaitu DMAIC dimulai dari define, measure, analyze, improve dan control. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat beberapa faktor penyebab ketidaksiapan alat berat terhadap kualitas pemeliharaan antara lain manusia, material dan lingkungan. Pada periode week ke-1 tanggal 8 Desember 2021 hingga week ke-40 tanggal 7 September 2022 berada dikategori 1-sigma yang artinya kesiapan alat berat R9250 dan R9350 sangat tidak kompetitif. Hasil perhitungan nilai DPMO R9250 sebesar 436411,2 dan nilai DPMO R9350 sebesar 828518 dalam satu juta kesempatan. Masih cukup besar karena target yang diinginkan yaitu sebesar 3,4 dalam satu juta kesempatan.