Ikan air tawar merupakan ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Proses budidaya ikan akan lebih mudah apabila memahami kondisi dan lingkungan yang akan dibudidayakan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi budidaya ikan yaitu, kondisi air, dan luas kolam. Proses yang dapat dilakukan pemilihan budidaya ikan air tawar adalah membangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique for Order Performance of Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Implementasi data tersebut menggunakan data uji sebanyak 6 kriteria dan 5 alternatif. Hasil implementasi kedua metode menghasilkan rekomendasi A4 dengan perolehan nilai akhir pada metode SAW sebesar 0,9167, sedangkan A4 dengan perolehan nilai akhir pada metode TOPSIS sebesar 0,7253. Hasil perbandingan dari kedua metode dinyatakan bahwa metode SAW lebih tepat digunakan dalam pemilihan budidaya ikan air tawar karena memiliki nilai bobot yang lebih besar dibandingkan dengan metode TOPSIS, sehingga metode SAW lebih direkomendasikan untuk diterapkan pada kasus pemilihan budidaya ikan air tawar.