AR Bakery adalah usaha produksi roti yang berada di Samarinda. Dalam menjalankan usahanya yang dimulai dari proses perencanaan produksi hingga proses pengembalian produk roti dari warung, terdapat beberapa risiko yang terjadi yaitu seperti ketidaktersediaan bahan baku dari supplier dan risiko tidak terjualnya roti. Dari risiko yang dapat terjadi pada AR Bakery, maka sebaiknya dilakukan manajemen risiko di proses bisnis AR Bakery. Manajemen risiko dilakukan bertujuan untuk meminimalkan terjadinya risiko dalam perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR) serta metode House of Risk (HOR). Didapatkan 16 kejadian risiko beserta 14 penyebab risiko kemudian diberikan nilai korelasi antara keduanya dan dilakukan perhitungan ARP untuk setiap penyebab risiko. Nilai ARP setiap penyebab risiko diurutkan berdasarkan nilai tertinggi dan dihitung persen kumulatifnya yang kemudian berdasarkan hukum 80/20 terdapat 6 penyebab risiko prioritas yang harus ditentukan tindakan mitigasinya. Terdapat 7 tindakan mitigasi yang diusulkan yaitu melakukan pengawasan dan menegaskan pada pekerja untuk selalu melakukan double check ketika bekerja (PA1), melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap peralatan yang digunakan secara rutin 1 bulan sekali (PA4), menjaga kualitas produk (PA3), memberi pengetahuan terkait proses kerja kembali pada pekerja (PA2), melakukan pengecekan bahan baku yang mendekati masa kedaluwarsa dengan membuat jadwal rutin (PA7), mengganti jenis kemasan menjadi lebih tebal (PA5), dan melakukan inovasi pemasaran produk (PA6).