Wiwiq Zela Yulia, 1702035011. Implementasi Porgram Keluarga Harapan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kampung Tubaan Kecamatan Tabalar Kabupaten Berau, dibawah bimbingan Dra. Lisbet Situmorang, M.Si sebagai dosen pembimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Untuk mendeskripsikan dan mengetahui implementasi program keluarga harapan dalam upaya mensejahterakan masyarakat di Kampung Tubaan Kecamatan Tabalar dan untuk mendeskripsikan dorongan dan hambatan pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya keluarga penerima manfaat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan fokus penelitian pada Tahapan Implementasi Program Keluarga Harapan, Manfaat Bantuan Program Keluarga Harapan, Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kampung Tubaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan Di Kampung Tubaan Kecamatan Tabalar Kabupaten Berau belum berjalan dengan lancar, hal ini dibuktikan dengan adanya permasalahan dan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program, masih terdapat permasalahan terkait data DTKS yang masih bermasalah yang dimana program ini membuat ketergantungan KPM terhadap dana bantuan yang diberikan.
Faktor pendukung implementasi program keluarga harapan di kampung Tubaan kecamaatan Tabalar Kabupaten Berau yaitu terdapat koordinasi dan peran pemerintahan kampung Tubaan yang baik sebagai pelaksana program. Partisipasi aktif masyarakat khususnya KPM dalam pelaksanaan program guna meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin yang berada di Kampung Tubaan. Yang menjadi faktor pendorong lancar nya implementasi program keluarga harapan dalam memutus ratai kemiskinan keluarga dan menyejahterakan masyarakat. Faktor penghambat implementasi program keluarga harapan di kampung Tubaan kecamatan Tabalar kabupaten Berau yaitu kurangnya pemahaman masyarakat terkait hak dan kewajiban KPM sehingga tidak memanfaatkan program dengan baik. Ketergantungan KPM terhadap bantuan dana yang ada, hal ini dibuktikan dengan beberapa KPM sudah memiliki kehidupan yang sejahtera tetapi enggan untuk melakukan graduasi mandiri. Anggaran yang terbatas sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pencairan bantuan .