Pemecahan masalah merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika. Salah satu tujuan pembelajaran matematika agar siswa memiliki kemampuan memahami masalah, merencanakan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kemampuan dan Proses Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Pola Bilangan di Kelas VIII SMP Negeri 23 Balikpapan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-D berjumlah 30 siswa dan objek penelitian adalah kemampuan dan proses siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes tertulis dan think aloud method. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada kategori tinggi terdapat 7 siswa, pada kategori sedang terdapat 15 siswa, pada kategori rendah terdapat 7 siswa, dan pada kategori sangat rendah terdapat 1 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada materi pola bilangan di kelas VIII SMP Negeri 23 Balikpapan termasuk dalam kategori sedang dengan rata-rata hasil tes kemampuan adalah 52,00. Proses pemecahan masalah matematika siswa dengan kemampuan tinggi dapat melaksanakan empat langkah pemecahan masalah, yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali jawaban pada semua soal. Siswa dengan kemampuan sedang dapat melaksanakan empat langkah pemecahan masalah, yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali jawaban pada soal nomor 1, 2 dan 3, sedangkan pada nomor 4 hanya melaksanakan tahapan memahami masalah. Siswa dengan kemampuan rendah dapat melaksanakan langkah pemecahan masalah, yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana penyelesaian, siswa tidak melaksanakan tahapan memeriksa kembali jawaban pada soal nomor 1, 2, dan 3. Sedangkan pada soal nomor 4 siswa dengan kemampuan rendah tidak dapat melaksanakan empat langkah pemecahan masalah.