Produksi AMDK mengalami pertumbuhan sebesar 10,4% sejak tahun 2010 hingga 2019. Salah satu Perusahaan AMDK yang ada di Kota Samarinda adalah PT Giat Mandiri Sakti. Produk yang dihasilkan adalah air demineral yang dikemas dalam kemasan gelas 220 ml. Satu dus terdiri atas satu kardus, satu pembatas kardus, 48 air kemasan gelas 220 ml dan 48 sedotan. Usaha AMDK yang dijalankan oleh PT Giat Mandiri Sakti baru berjalan sejak tahun 2022 dan belum memiliki perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku kemasan produk AMDK 220 ml. Hal ini menyebabkan kurangnya persediaan bahan baku kemasan, sehingga menghambat proses produksi AMDK di perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku kemasan air demineral 220 ml di PT Giat Mandiri Sakti, sehingga dapat mengoptimalkan biaya persediaan dan dapat memenuhi kebutuhan permintaan konsumen terhadap AMDK. Perencanaan dan pengendalian persediaan dilakukan dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) dan metode yang digunakan untuk penentuan ukuran lot adalah metode Eqonomic Order Quantity (EOQ) dengan kendala kapasitas pengiriman. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dihasilkan kuantitas pesanan optimal menggunakan metode EOQ kendala kapasitas pengiriman untuk masing-masing bahan baku kemasan yakni 15.000 pcs untuk kardus dan pembatas kardus dengan biaya persediaan sebesar Rp266.502.537,43. Sedotan sebanyak 1.500.000 pcs dengan biaya persediaan sebesar Rp46.747.471,45. Cup sebanyak 540.000 pcs dengan biaya persediaan sebesar Rp231.831.604,79. Lid cup sebanyak 150 roll dengan biaya persediaan sebesar Rp87.054.240,04. Total biaya persediaan untuk bahan baku kemasan AMDK kemasan cup 220 ml sebesar Rp632.135.853,72. Frekuensi pemesanan untuk bahan baku kemasan kardus dan pembatas kardus yaitu sebanyak 4 kali pemesanan, bahan baku sedotan sebanyak 2 kali pemesanan, bahan baku cup sebanyak sebanyak 5 kali pemesanan, dan bahan baku lid cup sebanyak 1 kali pemesanan.