ABSTRAK
ANDI SUSANTO, Hubungan Iklim Kerja dan Beban Kerja Fisik Terhadap Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Koperasi TKBM Samudera Sejahtera Pelabuhan Samarinda. (Dibimbing oleh Bapak Muhammad Sultan, M.Kes dan Ibu Dina Lusiana S, SKM).
Kelelahan kerja merupakan gejala menurunnya kondisi tubuh akibat lingkungan fisik dan beban kerja yang berlebih saat bekerja. Lingkungan fisik dapat berupa iklim kerja ISBB dengan suhu tinggi. Pelabuhan Samarinda merupakan salah satu pelabuhan tersibuk dalam hal bongkar muat dengan suhu ISBB tinggi dan deskripsi kerja berat. Berdasarkan data awal iklim kerja ISBB Pelabuhan Samarinda di atas nilai ambang batas dan deskripsi pekerjaan TKBM yang bersifat monoton, terus-menerus serta jam kerja lebih dari 8 jam maka akan mempengaruhi kelelahan kerja dari TKBM yang bekerja di Pelabuhan Samarinda.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan Iklim Kerja dan Beban Kerja Fisik terhadap Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Koperasi TKBM Samudera Sejahtera Pelabuhan Samarinda. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan pengukuran dengan alat pengukur iklim kerja ISBB (Questemp 34 o), palpasi denyut nadi dan alat pengukur kelelahan kerja (Reaction Timer) dengan jumlah sampel 59 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel iklim kerja tidak ada hubungan terhadap kelelahan kerja (p=0,471) dengan TKBM yang terpapar iklim kerja tidak normal 57,6% pada kelelahan kerja ringan dan pada variabel beban kerja fisik (p=0,0001) yang menunjukkan ada hubungan antara beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja dengan TKBM.
Saran yang diberikan adalah menyediakan ruang istirahat, pengaturan waktu kerja serta batasan kemampuan pekerja dalam bekerja sesuai usia.